Sebagai tenaga pengajar, selain harus menguasai ilmu yang akan disampaikan di sebuah pertemuan kelas juga harus menguasai media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran tidak bisa sembarangan, harus memiliki keterkaitan tema dengan materi yang disampaikan. Misalnya untuk mengajarkan materi tentang tatacara sholat, seorang guru perlu menyiapkan media yang menampilkan orang sedang melaksanakan sholat yaitu poster tata cara sholat.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi,
media pembelajaran semakin beragam. Pada zaman dahulu media yang paling menarik adalah poster, patung atau miniatur namun sekarang media-media semacam itu menjadi kurang menarik karena kurangnya interaksi benda-benda semacam itu dengan penggunanya. Berbeda dengan media pembelajaran yang populer saat ini, video misalnya. Video adalah sebuah teknologi digital untuk menampilkan gambar bergerak dan suara. Peserta didik lebih tertarik dengan media video daripada poster gambar atau objek-objek diam lainnya, dibuktikan dengan banyaknya peserta didik menyimpan video di komputer atau media digital lainnya.. Hal tersebut menunjukan bahwa peserta didik lebih menyukai objek yang bisa berinteraksi dengan penggunanya meskipun ternyata video hanya bisa berinteraksi satu arah.
Belum lama ini media pembelajaran interaktif mulai menjadi perhatian masyarakat. Perusahaan software interaktif seperti Akal Interaktif dan Maximize Production gencar mempublikasikan CD-CD media pembelajaran interaktif untuk anak-anak dan remaja. Hampir tiap bulan ada produk baru dan jumlah produksinya semakin banyak. Mengapa media pembelajaran interaktif menjadi idaman?
Jawabannya adalah, dalam kegiatan belajar mengajar hal yang terpenting yaitu proses. Karena proses yang baik sangat menentukan hasil yang baik pula. Ada 3 aspek yang diperhatikan pada ketercapaian kompentensi peserta didik yaitu aspek kognitif (pengetahuan), psikomotor (ketrampilan) dan afektif (sikap). Media pembelajaran interaktif memang sangat cocok untuk itu, dimana mereka dapat berinteraksi tidak hanya secara pikiran namun secara motorik juga turut dituntut aktif. Pembelajaran mengenal huruf misalnya, dengan media pembelajaran interaktif peserta didik dapat mengenali bentuk huruf dan mengikuti gerakan menulis huruf tersebut menggunakan mouse dalam waktu bersamaan, bahkan didengarkan bunyi huruf tersebut.
Menurut hasil penelitian Francis M. Dwyer (Depdiknas, 2007:3), menyebutkan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada umumnya manusia dapat mengingat pesan yang disampaikan dengan tulisan 10 %, pesan Audio 10 %, visual 30 %, audio visual 50%, dan apabila ditambah dengan melakukan maka mencapai 80%. Nah, media pembelajaran interaktif adalah media pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan materi dalam bentuk objek bergerak dan suara namun juga mengajak pengguna untuk ikut bergerak menentukan objek yang ditampilkan. Itulah pentingnya media pembelajan interaktif.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar